Kamis, 06 Maret 2014

Kesetiaan (bagian 1)

Kesetiaan. Sebuah kata yang mungkin simpel bagi kalian. Namun, pernahkah kalian berpikir bahwa dampaknya akan sangat besar ?

Banyak contoh dalam kehidupan dimana saat kesetiaan yang berbicara. Contohnya, orang yang setia akan pasangannya sampai tua. Atau, orang yang setia yang mengerjakan kewajibannya (walaupun kecil) dengan setia. Saya ingat seorang bapak di sekolah dimana bapak ini selalu mengantarkan buku berisi pengumuman untuk dibaca ke setiap kelas. Setiap hari bapak ini bekerja dengan hal yang sama. Mungkin tugas seperti itu ga sebanding dengan guru atau yang lain, tapi itu sangat berarti bagi saya.

Pernah nggak kalian berpikir tentang kesetiaan itu sendiri ? Oke, saya akan melihat kesetiaan dari sudut pandang kekristenan. Seperti biasa, post ini bukan bermaksud menggurui atau memaksa orang, tetapi sebagai bahan kita untuk saling belajar.

oke, let's check !

Pertama, kesetiaan berasal dari Allah. Dalam 1 Yohanes 1 : 9 yang mengatakan,
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. (TB)
Yesus adalah pribadi yang setia. Banyak ilustrasi yang digunakan untuk menggambarkan kesetiaan Allah. Tapi tidak perlu dibahas, karena keterbatasan tempat. Tapi, gambarannya ada sebagai berikut.
Saat kamu pergi dari rumah, membawa sebagian harta ayahmu, ayahmu pasti akan setia menunggu kamu kembali. Atau setidaknya menunggu kabarmu. Setelah kamu pulang, maka ayahmu akan memelukmu dengan penuh kasih sayang dan menyambutmu kembali. Seperti itulah Allah kita.
Kedua, kesetiaan dimulai dari hal kecil. Yesus pernah memberi perumpamaan mengenai hamba yang baik dan jahat (Matius 24 : 45 - 51). Hamba yang baik melakukan tugasnya dengan setia, sementara hamba yang jahat malah bermalas-malasan saja. Artinya, kita sebagai manusia setidaknya juga setia. Dan tidak harus dimulai dari hal-hal yang berat. Cukup setia saat mengerjakan tanggung jawab kita. Sebagai contoh, saat guru meminta kamu menghafalkan vocabulary bahasa Inggris, tanpa guru menyebutkan maksudnya, lakukanlah itu dengan setia.
Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. (Matius 24 : 46, TB)
 Sementara, itu dulu yang ingin saya share. Semoga bermanfaat. Tunggu post berikutnya yang masih bercerita tentang kesetiaan. :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar