Hai, sekarang siang ini aku mau ceritakan sebuah kisah yang mungkin temen-temen dah pernah denger semua.
Alkisah, ada seorang bapak dan anak yang hendak mengadakan perjalanan jauh. Karena jauh, mereka bersepakat untuk naik keledai.
Dari rumah, sang bapak meminta anak untuk naik keledai, sementara sang bapak berjalan. Di tengah jalan, orang-orang yang melihat mereka berkata, "Wah, sungguh anak yang tak tahu diri ! Masak orang tuanya disuruh jalan sementara anaknya naik di atas keledai ?"
Sang ayah yang mendengarkan orang-orang tersebut meminta anaknya turun, sementara dia menaiki keledai tersebut. Tak jauh dari tempat mereka bertukar, orang-orang melihat mereka dan berkata, "Sungguh bapak yang kejam ! Masak anak dipaksa berjalan sementara dirinya berleha-leha di atas keledai ?"
Sontak, kedua orang ini berpikir lagi. Dan... mereka menemukan suatu ide ! Kedua orang tersebut menaiki punggung keledai. Tak lama setelah mereka berjalan, orang-orang yang melihat mereka berkata, "Sungguh orang yang tak tahu diri ! Masak keledai kecil dinaiki dua orang sekaligus ?"
Bapak ini langsung turun bersama anaknya. Karena tidak punya pilihan lain, akhirnya mereka sama-sama berjalan dan keledainya hanya dituntun saja. Tetapi, sama saja. Orang-orang yang melihat mereka berkata, "Ayah dan anak yang bodoh ! Tidakkah mereka lihat bahwa mereka membawa keledai untuk ditunggangi ?"
Begitulah. Kita seringkali diminta untuk membahagiakan sekeliling kita. Sayangnya, ketika kita melakukan suatu hal, kita bisa mendapat pandangan negatif dari orang lain. Sementara, ketika kita melakukan hal lain lagi, kita dianggap bodoh oleh orang lainnya. Kita tidak dapat membahagiakan semua orang. Lantas, hanya satu yang dapat kita senangkan, yaitu Tuhan. Kalau kita melakukan hal yang disenangi Tuhan, kita tidak akan terpengaruh oleh gunjingan orang lain akan diri kita.
Mari, kita coba refleksikan diri kita masing-masing. Apakah kita selama ini lelah menyenangkan orang lain yang tak habis-habisnya ? Cobalah untuk kita sejenak berpikir. Kalau ya, mungkin coba kita menyenangkan Tuhan. Tuhan tahu kok apa yang kamu lakukan menyenangkan siapa. Miliki hati yang terfokus pada Tuhan, bukan pada yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar