Sabtu, 12 April 2014

Jadi Guru Dadakan

Hai.... udah lama aku nggak bersua. Bagaimana kabarnya temen-temen ? Semoga baik-baiknya. Aku tetap sama kok, sama orangnya, belum punya jodoh (apaan sih -_- ). Oke, aku mau cerita sedikit aja pengalamanku beberapa hari yang lalu.

Jadi, semuanya dimulai 2 minggu yang lalu. Saat itu, adalah Kamis yang cerah. Kebetulan kelasku sedang ada pelajaran Sejarah. Bahannya tentang Islam dan kerajaan-kerajaannya di Indonesia. Guru sejarahku (Bu Ratna), nyuruh kita buat rangkuman sejarah tentang kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara. Tentu saja, saya sebagai murid yang loyal dan patuh (wus..... ) ngomong "ya bu". Namun, tiba-tiba bu Ratna ngomong "Yak, jadi yang minggu depan ngajar Fanu ya ... " Mak Jleb ! Aku hanya bisa berkata pasrah "ya bu".

Jadi, aku siapin tuh bahan-bahan sejarah yang dibutuhin. Dan tau enggak, aku harus ngajar di depan 33 siswa yang biasanya kalo sama sejarah sudah nyerah duluan. Jadi, mau enggak mau, aku cari cara supaya mereka minat belajar. Dan, eureka ! Kudapatkan juga caranya. Pertama, dengan timeline. Timeline atau garis waktu sangat membantu untuk mengurutkan kejadian-kejadian sejarah. Kedua, aku hanya menulis pokok-pokoknya saja. Namun, pokok-pokok sejarah tadi itu bisa sampai 128 slide ! Dan, itu dikerjakan dalam waktu dua minggu ! Untungnya, selama dua minggu itu, liburnya banyak. Jadi bisa sekalian buat tugas itu. Tapi, kamu bayangin aja ngetik 128 slide sambil mikir tu kayak gimana. Pelajarannya, jangan pernah ngeremehin guru, karena kamu ga tau rasanya jadi mereka.

Pas hari-H, aku sudah siap. Dengan jas (biar kayak dosen gitu lah...), penggaris kayu di tangan (buat mukul siswa bandel hehehe... ) dan buku catetan, aku ngajar di depan. Syukurnya, mereka semua senang dengan gaya mengajarku. Mereka memuji begini
Enak Fan, nggak bosenin.
Bagus banget, Fan.  Aku malah jadi dong sekarang.
Hahaha... mungkin itulah bakat terpendam. Sampai Bu Ratna berkata, "minggu depan kamu lagi ya yang ngajar." Namun, aku berkatanya dengan sigap "Siap bu !"

Nah, buntutnya, kabar aku jadi guru dadakan menyebar ke kelas-kelas lain. Akhirnya, semua temen-temen dari kelas lain datang ke aku dan "nyelametin" aku plus minta embel-embel buat diajari mereka. Hadeuh !

Tapi, emang untungnya, kamu seenggaknya jadi terkenal lah. Hehehe. Plus, kamu punya bakat terpendam untuk buka les-lesan. Hehehe.... :))