Selasa, 25 Februari 2014

Make Over (?)

Oke, sebenarnya aku cuma mau cerita pengalaman aja. Bagaimana rasanya punya temen yang perhatian banget...

Jadi, hari Senin yang lalu ada jam Ekonomi, sayangnya gurunya nggak dateng. Katanya ngurus sertifikasi guru yang harus rampung segera. Jadi, aku dan temen-temen lain ngobrol. Ngobrol apa aja. Sampe seorang temen tanya padaku
"Eh, ngomong-ngomong ada kabar dari si itu nggak ?"
Aku kaget aja denger pertanyaan gitu. Karena nggak siap jawab, aku cuma tergagap-gagap menjawabnya. Setelah itu, tiba-tiba pembicaraan berganti mengenai aku dan si itu (bribikanku maksudnya). Aku dengan malu jawab pertanyaan satu demi satu.

Dan parahnya, temenku ngomong kalo aku ada yang kurang. Entah kurang keren lah, kurang cowok dikit, kurang banyakk banget...... #capek. Tapi aku mendengarkannya saja dengan sabar dan manggut-manggut. FYI, manggut-manggut adalah jurus jitu untuk dikira paham ternyata nggak paham.

Tiba-tiba, mereka punya rencana yang (agak) gila ! Mereka sepakat mengubah tatanan, penampilan, cara jalan, suara, dan banyak banget... Jadilah, 6 orang membentuk tim MAKE OVER FANU ! Aku yang saat itu nggak tau apa" jadi cuma diem, nurut. Terserahlah apa kata mereka, mau diapain juga terserah.

Mereka semangat banget untuk make over aku. Sampai-sampai rambut dipegang-pegang, dasi ditarik-tarik, sampai ada pelatihan jalan. Aku mikir, ini kayak kelas modeling aja.

Dan, inilah hasilnya.... Geli aku liat foto ini.... :P


 Mau dibilang parah, ya iya... Galak, mungkin... Lucu, apalagi. Jauh banget !

Tapi okelah. Satu hal yang aku bisa pelajari, bahwa mereka masih memperhatikanku. Makasih buat temen-temen yang ikut tim MAKE OVER FANU : Tata, Michelle, Getza, Iota, Iko, Yunda. Plus yang buat FOTOIN : mbak Kenanga.

Thanks for all :))

Minggu, 23 Februari 2014

3 Alasan untuk Bersatu Menurut Alkitab

Beberapa hari ini, aku lagi merenung dan mikir. Terutama setelah mendengar lagu "Jadikan Kami Satu" yang dinyanyikan oleh Jeffry S. Tjandra. Ada beberapa hal yang membuatku berpikir, seberapa pentingnya sih kita , sebagai anak-anak Tuhan harus bersatu ?


Setidaknya, ada tiga alasan mengapa kita harus bersatu. Di sini aku akan mencoba membeberkannya satu per satu. Saya harap, semoga postingan ini dapat memperkuat iman kita. Sementara, bagi yang beda agama, setidaknya semangat untuk bersatu (tentu dalam hal positif) menjadi semangat yang perlu diperjuangkan.

Oke, check it out.

Yang pertama, Yesus sendiri ingin kita bersatu. Dalam doa-Nya di Yohanes 17 : 20 - 23, Yesus sendiri ingin agar umat-Nya bersatu sama seperti diri-Nya dan Bapa satu. Coba lihat ayat ke 21 berikut.
.. supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa  Engkaulah yang telah mengutus Aku. (TB)
 Nah, itulah kerinduan Yesus. Maka, setidaknya kita juga bersatu seperti Dia.

Yang kedua, dalam Yesus kita menjadi satu tubuh. Paulus menulis dalam 1 Korintus 12 : 12 - 31 bahwa kesatuan antar anggota jemaat Tuhan diibaratkan dengan tubuh manusia. Semua bagian adalah penting, dan semua organ adalah bernilai. Paulus pernah prihatin akan perpecahan yang terjadi. Dalam 1 Korintus 1 : 10 - 17, Paulus menasehati agar jemaat menghentikan perpecahan tersebut. Caranya ? Coba baca ayat ke-10 dari 1 Korintus 1 berikut.
Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir. (TB)
Yang ketiga, berkat Tuhan ada dalam persatuan. Mazmur 133 mengatakan bahwa berkat Tuhan turun kepada kesatuan orang-orang. Berkat itu turun seperti embun di bukit Hermon ke bukit Sion. Padahal, di antara bukit itu ada (kalau nggak salah) 7 bukit. Ini berarti, memang sulit untuk mengusahakan kesatuan, tetapi berkat Tuhan akan turun saat kita mencoba bersatu dengan anggota keluarga Tuhan yang lain. Berikut Mazmur 133 ayat 1.
.... Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
Teman-teman, Yesus meminta kita untuk bersaksi, memperlihatkan kasih Tuhan pada kita. Selain itu, dunia melihat kita bagaimana cara hidup kita. Karena itu, sebelum kita melakukan amanat agung, bangun persatuan di antara anggota-anggota Keluarga Allah yang lain. Maka, kasih yang dilihat oleh orang-orang adalah kasih yang benar, persatuan antar anggota keluarga Tuhan. Amin.

Rabu, 19 Februari 2014

Mencari yang Pasti ?



Kepastian. Sebuah kata yang apabila dimaknai akan sangat bernilai. Bagaimana enggak, zaman sekarang orang butuh kepastian. Kepastian masa depan, kepastian pasangan hidup (PH - ciee... :P), kepastian pendidikan, sampai kepastian cuaca. Hehehe....

Menurut kalian, apakah dunia memberi kepastian ?

Bisa ya, bisa tidak. Bimbang. Lho, kok ? Ya, dunia bisa dianggap memberi kepastian. Contoh, apabila kamu sedang berjalan-jalan, dan di langit sedang mendung, berarti hari akan turun hujan. Atau, misal kalian ingin menelepon teman kalian jam 10 malem. Dapat dipastikan kalo teman kalian dah tidur. Nggak mungkin lah kalian telpon teman kalian jam segitu. Bisa-bisa teman kalian marah-marah plus lempar batu dari seberang telepon. Hehehe....

Dunia juga bisa tidak memberi kepastian. Contoh gampangnya, Indonesia sebentar lagi akan ada pemilu 2014. Nah, partai yang akan memenangkan pemilu tidak dapat dipastikan. Kenapa ? Karena sama-sama kuat. Yang menentukan ialah masyarakat itu sendiri. Atau, mungkin kalian pernah ikut bisnis saham, ya setidaknya kalian pernah denger lah istilah itu. Nah, bisa jadi, ada perusahaan yang dikira akan berkembang, ternyata collaps alias bangkrut.

Terus, dimana kita mendapat kepastian ?
Jawabannya ada dalam pribadi Yesus sendiri. Yesus adalah Allah yang mengetahui segalanya tentang kita. Ada sebuah lagu yang mengatakan,


Kau tahu hatiku Tuhan, Kau tahu hidupku Tuhan
Kau tahu harapku, Kau tahu mimpiku
Di tangan-Mu Tuhan
Dalam se'gnap hidupku, dalam setiap jalanku
Hanya Kau Tuhan, yang kuandalkan
Menghadapi semua



Dia tahu setiap hidup kita, Dia tahu juga apa yang kita inginkan. Bahkan, Dia juga tahu rencana kita kelak. Jadi, di dalam Yesus ada kepastian !

Nggak perlu kamu pikirkan background keluargamu, studimu, bahkan pribadimu. "Buat apa ? Yesus gak tau bagaimana background saya. Jadi, Yesus ga mungkin memberi hal yang pasti sama saya !" Nggak bro ! Tuhan tahu segala sesuatunya, bahkan sampai backgroundmu. Dia mau kok menerimamu sebagai anak-Nya. Tinggal sekarang, kamu mau nggak terima Dia, berharap pada-Nya, dan hidup berdasarkan panduan-Nya ? Hanya kamu yang bisa menjawab itu.

Pilihan itu di tanganmu. Di dunia yang serba tidak pasti, hanya Tuhan yang memberi kepastian. Kepastian keselamatan, kepastian masa depan, bahkan kepastian hidup juga Dia berikan. Karena Dia ingin mendampingimu sepanjang jalan hidupmu. Maukah kau ?